20 Contoh Artikel Bahasa Indonesia Tentang Tema Kesehatan dan Pendidikan Terbaru

20 Contoh Artikel Bahasa Indonesia Tentang Tema Kesehatan dan Pendidikan Terbaru

20 Contoh Artikel Bahasa Indonesia Tentang Pendidikan - Hai sobat, artikel merupakan salah satu karya tulis yang banyak memuat kabar berita untuk perlu kita ketahui. Artikel sangat banyak terdapat di media cetak seperti koran, majalah, hingga media internet. Dengan membaca artikel tentunya akan menambah wawasan kita karena di dalam artikel terdapat informasi-informasi penting.

Mungkin sobat ada yang belum tahu tentang cara menulis artikel atau sobat sedang mencari contoh artikel, maka jangan khawatir pada pertemuan kali ini admin akan memberikan contoh artikel tentang pendidikan yang baik dan benar. Dengan mencermati artikel ini maka sobat dapat menulis artikel dengan baik nantinya. Simak dan cermati contoh artikel di bawah ini.

Contoh Artikel Tentang Kesehatan dan Pendidikan

Judul: Anak Tak Perlu Dibekali Ponsel

Salah satu teknologi yang berkembang pesat saat ini adalah telepon genggam atau ponsel dengan sebutan kerennya Smartphone. Perkembangan telepon seluler saat ini telah menyentuh semua lapisan masyarakat. Maka dari itu jangan heran jika golongan orang menengah kebawah dan anak-anak dapat menggunakan ponsel karena harganya yang murah dan jaminan akses internet yang bisa di dapat. Khususnya untuk anak-anak, saat ini sangat banyak anak-anak yang sudah mahir dan memang diizinkan oleh orang tuanya untuk membawa ponsel.

Anak-anak yang diberikan dan diizinkan membawa ponsel memang merupakan hal penting terutama karena kekhawatiran orang tua kepada anak-anaknya. Namun hal tersebut tak selalu menguntungkan, buktinya anak-anak yang sudah menggunakan ponsel akan berdampak buruk bagi kesehatan, moral dan bahkan pendidikannya. Sayangnya, banyak sekali orang tua yang tak paham tentang seberapa bahayanya ponsel untuk kesehatan anak-anak dimasa yang akan datang.

Tak hanya itu, menurut penelitian W. Steward dari Swedia, penggunaan ponsel minimal selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko timbulnya acoustic-neuroma atau tumor lunak pada saraf pendengaran. Penelitian tentang acoustic-neuroma menandakan bisa berlipat empat kali lipat jika ponsel sering digunakan untuk menelpon yaitu tepatnya di sisi kepala. Perlu diketahui, bahwa radiasi ponsel dapat menembus sampai 3 inchi kedalam tubuh dibandingkan dengan bagian tubuh yang tak digunakan. Lebih berbahayanya lagi pada anak-anak karena akan berisiko lebih besar sebab tubuh anak masih rentan terhadap serangan penyakit.

Lebih jauh lagi, menurut penelitian tersebut, serangan akibat penggunaan ponsel dapat menghambat perkembangan sistem saraf pada anak. Lebih bahayanya lagi, menurut banyak penelitian di Eropa menyatakan bahwa radiasi ponsel dapat merusak sel DNA. Penelitian lain menemukan adanya hubungan antara penggunaan ponsel dengan sel tumor. Efek ini akan lebih berbahaya bagi si anak karena mereka masih kecil dan tengah tumbuh. Sangat mengkhawatirkan memang apabila radiasi itu menyerang bagian yang lebih besar.

Jika kita cermati hal ini tentunya kita pasti lebih mengkhawatirkan anak-anak kita jika dibekali ponsel ketimbang tidak dibekali. Anak-anak yang memiliki risiko terbesar adalah anak-anak yang berusia dibawah 8 tahun. Dalam hal ini orang tua perlu memahaminya bahwa anak-anak masihlah dalam masa pertumbuhan karena apabila pertumbuhan tidak normal maka akan berdampak pada pertumbuhan selanjutnya. Jika hal ini terjadi maka bukanlah kebahagiaan yang akan di peroleh anak melainkan adalah penderitaan dan tentunya keluarga juga akan merasakannya.

Contoh Artikel Tentang Kesehatan dan Pendidikan

Judul: Masih Perlukah? Pembagian Program di SMA

Waktu aku masih SMA dulu, ada seorang temanku mengeluh begini, "Nilai rapot gue kecil gini, pasti ayah sama ibu gue marah berat nih sama gue. Mereka mau gue masuk IPA sedangkan lu kan tau kalo gue gak suka sama yang namanya pelajaran kimia, fisika sama biologi. Rasanya badan dan otak gak kuat buat nerima pelajaran pasti begitu".

Memang tidak dipungkiri bahwa banyak dari pelajar yang menentukan program studi di SMA berdasarkan temannya, gengsi, suara terbanyak dikelasnya, ataupun perintah orang tua. Pada umumnya pelajar sebagian besar tidak memilih program studi berdasarkan kemampuan diri dan kegemaran mereka akan suatu bidang. Menurut pernyataan teman saya tadi, orang tuanya sangat ingin anaknya masuk program studi IPA karena dinilai lebih menjanjikan untuk melanjutkan studi di tingkat perguruan tinggi. Namun menurutnya, saudaranya yang mengambil program studi IPA bahkan kesulitan dalam mencari perguruan tinggi negeri yang berkualitas dan pada akhirnya memilih melanjutkan studi di jurusan pariwisata. 

Kedengarannya memang lucu jika melihat seorang yang saat SMA nya mengambil jurusan IPA tetapi ketika melanjutkan ke perguruan tinggi malah mengambil jurusan pariwisata. Meskipun demikian, tetapi hal itulah yang terjadi di masyarakat sekarang. Program studi yang diambil tak menutup kemungkinan untuk seorang pelajar melanjutkan dibidang yang sangat berbeda.

Pada dasarnya dengan diadakannya sistem dengan pilihan program studi di SMA ini sangat baik. Tetapi, setelah sistem ini bertahun-tahun berjalan dan masyarakat telah melihat hasilnya, tentunya hal ini mengundang pertanyaan karena setelah siswa lulus SMA program studi di SMA yang diambil tak menjamin mereka dapat mendapatkan tempat yang sama di perguruan tinggi. Meskipun sebenarnya calon mahasiswa diperbolehkan untuk memilih program studinya di perguruan tinggi sesuai dengan kegemaran mereka. Jadi, seandainya para siswa yang sudah sangat bosan dan jenuh dengan pelajaran pada masa SMA maka tak menutup kemungkinan mereka akan memilih program studi yang berbeda di perguruan tinggi.

Lalu apa yang mesti dilakukan untuk memilih program studi di SMA? sama halnya yang sedang adik saya rasakan saat ini. Ia mengaku bingung untuk memilih program studi yang cocok untuknya tetapi ia belum mengetahui letak kemampuan dan kegemarannya di program studi apa. Sementara banyak temannya yang memilih program studi bisa dikatakan secara asal-asalan karena hanya mengikuti apa kata teman dan gengsi mereka saja.

Meskipun fenomena ini sangat membuat kita bertanya-tanya, tetapi hal ini tentunya bermanfaat meskipun tak seluruhnya berjalan dengan lancar. Jadi dapat disimpulkan bagi siswa SMA yang ingin memilih program studi alangkah baiknya mengikuti apa kata temanku bahwa pilihlah program studi yang benar-benar diminati dan jangan tergantung dengan orang lain. Ketika sudah lulus dan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi maka nanti urusannya beda lagi karena jurusan yang diambil bisa saja berubah.


Nah itu tadi sobat telah kita simak ulasan tentang contoh artikel Bahasa Indonesia tentang tema kesehatan dan pendidikan. Semoga artikel ini dapat membantu sobat yang sedang kesulitan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa pada pertemuan selanjutnya.

Related Posts:

5 Responses to "20 Contoh Artikel Bahasa Indonesia Tentang Tema Kesehatan dan Pendidikan Terbaru"

  1. Artikelnya bagus, enak untuk di baca dan tentunya mudah untuk di pahami. Dengan adanya artikel ini saya jadi terbantu, kebetulan saya lagi cari artikel yang seperti ini, tulisan ini bermanfaat bagi saya dan orang lain.Kunjungi juga gan Artikel Tentang kesehatan ini artikel saya

    BalasHapus
  2. Mantep ya gan contoh-contoh artikelnya. Kalo bisa sih dibanyakin lagi contoh artikelnya sehingga kita bisa lebih memahami dari setiap jenis dan tipe teks artikel

    Jangan Lupa Visit Ya Gann :)

    Blog Alvian Kosim

    BalasHapus
  3. judulnya 20 artikel.. tapi koq cuman ada 2 artikel ya ?? :"))

    BalasHapus
  4. Artikel nya bagu mudah di pahami bagi pemula

    BalasHapus
  5. mana yang katanya 20 artikel .kata kata doang

    BalasHapus