Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi tentang Fenomena Gunung Meletus Terlengkap

Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi tentang Fenomena Gunung Meletus Terlengkap

Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi gunung meletus - Teks eksplanasi adalah teks yang bertujuan untuk memberikan penjelasan terkait topik seputar fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya dan sebagainya. Teks eksplanasi digunakan oleh penulis untuk menerangkan bagaimana dan mengapa suatu fenomena bisa terjadi. Sehingga pada struktur teks eksplanasi selalu terdapat hubungan antara sebab dan akibat.

Struktur Teks Eksplanasi

Struktur teks eksplanasi adalah struktur yang menyusun terbentuknya teks eksplanasi itu sendiri yang mengikuti aturan dan kaidah yang telah ditentukan. Unsur-unsur yang terdiri di dalam teks eksplanasi antara lain, hubungan sebab-akibat 1, sebab-akibat 2, sebab-akibat 3, dan penutup. Selain itu juga di dalam teks eksplanasi harus menganut kaidah yang telah ditetapkan seperti penggunaan konjungsi dan kata serapan. 

Urutan dalam teks eksplanasi yang benar adalah pernyataan umum (General  Statement), urutan sebab akibat (Sequence of Explanation), penutup (Closing). Teks eksplanasi harus sesuai dengan urutan tersebut jika tidak berarti tidak bisa dikatakan teks eksplanasi. Oleh karena itu mari lihat penjelasannya lebih lengkap di bawah ini.
Baca Juga: Struktur Teks Anekdot Beserta Contohnya

1.   Pernyataan Umum
Pada bagian pernyataan ini bertujuan sebagai pembuka topik yang  akan dibicarakan untuk menghubungkan pada urutan proses atau hubungan sebab-akibat. Pada bagian pernyataan umum yang harus dijelaskan adalah topik yang akan dibahas secara garis besar dan harus menarik minat dari pembaca untuk memahami isi tulisan tersebut.

2.   Sebab-akibat
Bagian sebab akibat merupakan lanjutan dari pernyataan umum yang merupakan klarifikasi dari topik yang dibahas seperti urutan proses kejadian serta akibat yang ditimbulkan. Dalam bagian ini membutuhkan kata konjungsi baik itu konjungsi urutan waktu maupun konjungsi yang lainnya yang berhubungan dengan hubungan sebab-akibat.

3.   Penutup
Penutup merupakan bagian akhir yang juga kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang telah disampaikan pada bagian-bagian sebelumnya. Penutup juga dapat berupa tanggapan dari penulis seperti bagaimana kedepannya dari fenomena tersebut dan tanggapan-tanggapan lainnya yang mungkin bisa disampaikan penulis.

Apabila struktur diatas telah terpenuhi maka suatu karya tulis sudah dapat dikatakan teks eksplanasi. Namun apabila satu dari ketiga unsur tersebut tidak terdapat di dalam karya tulis maka karya tulis tersebut tak dapat dikatakan sebagai teks eksplanasi. Untuk lebih jelasnya mari lihat contoh teks eksplanasi dibawah ini.
Baca Juga: Penjelasan Struktur Teks Eksposisi Terbaik

Contoh Teks Eksplanasi Gunung Meletus

Proses Terjadinya Gunung Meletus

Letusan gunung atau gunung meletus adalah fenomena alam yang terjadi akibat adanya endapan magma pada perut bumi dan disemburkan oleh gas yang berkekuatan tinggi. Letusan gunung berapi sungguh merupakan bencana alam yang sangat dahsyat sekali terbukti beberapa gunung berapi di Indonesia yang telah meletus seperti Gunung Krakatau, Gunung Toba, Gunung Merapi, Gunung Kerinci, Gunung Tambora dan jenis gunung api lainnya merupakan gunung-gunung yang pernah menunjukan kedahsayatan letusannya hingga berbagai penjuru dunia merasakan dampaknya. Meskipun begitu gunung berapi terbentuk dari letusan gunung yang amat dahsyat tersebut.

Hampir semua aktifitas gunung berapi berhubungan dengan zona kegempaan aktif karena berhubungan langsung dengan batas lempeng. Fenomena gunung meletus diawali dengan aktifitas pada batas lempeng yang mengalami perubahan tekanan serta suhu yang signifikan sehingga mampu melelehkan material batuan di sekitarnya yang biasa disebut magma atau cairan pijar. Magma akan mengintrusi material di sekitarnya melalui rekahan-rekahan  yang mendekati permukaan bumi. Magma dibentuk melalui panas suhu di dalam perut bumi. Pada kedalaman yang relatif, suhu panas yang sangat tinggi mampu melelehkan material batuan di dalam bumi. Pada saat material ini meleleh karena suhu panas tersebut maka menghasilkan gas yang nantinya akan bercampur dengan magma. Magma yang dimuntahkan gunung merapi saat meletus terbentuk pada kedalaman sekitar 60 sampai 160 km di bawah permukaan bumi.

Lalu setelah magma terbentuk dan terus menerus terbentuk selanjutnya magma yang terdapat kandungan gas sedikit demi sedikit akan mencapai permukaan bumi karena massa yang dimilikinya lebih ringan dibanding batu-batuan padat di sekitarnya. Saat magma naik, magma akan melelehkan batuan yang berada di dekatnya hingga terbentuk kabin yang sangat besar pada kedalaman 3 km dari permukaan. Kabin magma adalah gudang atau tempat berasal darimana letusan material vulkanik.

Setelah itu Magma yang mengandung gas didalam kabin magma ada pada kondisi dibawah tekanan batu-batuan padat yang mengelilinginya. Tekanan ini menyebabkan magma meletus atau melelehkan conduit (saluran) pada bagian batuan yang rapuh atau retak. Magma bergerak keluar melalui saluran ini menuju ke permukaan. Saat magma mendekati permukaan, kandungan gas di dalamnya terlepas. Gas dan magma ini bersama-sama meledak dan membentuk lubang yang disebut lubang utama (central vent). Sebagian besar magma dan material vulkanik lainnya kemudian menyembur keluar melalui lubang ini. Setelah semburan berhenti, kawah (crater) yang menyerupai mangkuk biasanya terbentuk pada bagian puncak gunung berapi. Sementara lubang utama terdapat di dasar kawah tersebut. Setelah gunung berapi terbentuk, tidak semua magma yang muncul pada letusan berikutnya naik sampai ke permukaan melalui lubang utama. Saat magma naik, sebagian mungkin terpecah melalui retakan dinding atau bercabang melalui saluran yang lebih kecil. Magma yang melalui saluran ini mungkin akan keluar melalui lubang lain yang terbentuk pada sisi gunung, atau mungkin juga tetap berada di bawah permukaan.

Dampak dari letusan gunung terhadap lingkungan bisa berupa dampak yang bersifat negatif ataupun positif. Dampak negatif dari letusan suatu gunung api dapat berupa bahaya yang langsung dapat dirasakan manusia seperti awan panas, gas beracun, jatuhan piroklastik yang keluar dari gunung berapi dan sebagainya. Sedangkan bahaya yang tidak langsung dirasakan setelah erupsi berakhir antara lain, seperti lahar hujan, rusaknya lahan pertanian, dan berbagai macam penyakit akibat pencemaran seperti penyakit saluran pernafasan. Adapun dampak positif dari letusan gunung berapi terhadap lingkungan antara lain seperti bahan galian mineral industri, energi panas bumi, sumber daya lahan yang subur, areal wisata alam, dan sebagai sumber daya air. 

Oleh karena itu sampai saat ini gunung berapi masih menjadi momok yang mengerikan ketika meletus karena kedahsyatannya hingga mampu membelah pulau dan membentuk danau. Meskipun begitu dampak gunung meletus juga banyak yang merupakan dampak positif yang dirasakan pada waktu yang lama meskipun dampak negatifnya mampu menghabisi nyawa penduduk disekitarnya. 

Semoga artikel tentang Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi tentang Fenomena Gunung Meletus Terlengkap dapat bermanfaat untuk sobat sekalian. Sampai jumpa pada artikel selanjutnya yang lebih menarik lagi.

Related Posts:

0 Response to "Penjelasan Struktur Teks Eksplanasi tentang Fenomena Gunung Meletus Terlengkap"

Posting Komentar